TERASMEDIAJAMBI.COM, JAMBI – Rabu, 17 September 2025, ribuan mahasiswa Jambi turun ke jalan. Tuntutan mereka jelas: meminta DPRD berpihak pada rakyat, bukan pada kekuasaan. Namun, alih-alih menjawab aspirasi dengan argumen yang kuat, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Hafiz Al Fattah, justru memperlihatkan tontonan memalukan: terbata-bata melantunkan UUD 1945.
Konstitusi bukanlah kitab langka yang hanya bisa dibaca segelintir orang. Sejak SD, siswa sudah diajari teks pembukaan UUD 1945. Tetapi entah kenapa, seorang Ketua DPRD yang bergaji di atas Rp55 juta per bulan justru kelihatan asing dengan kalimat-kalimat yang mestinya melekat di luar kepala. Kalau membaca UUD saja terbata-bata, bagaimana publik bisa percaya DPRD sanggup membedah RAPBD senilai Rp5,6 triliun.
Momen itu menjadi satire politik yang sempurna. Mahasiswa yang kerap dicap “anak jalanan” justru lebih fasih mengutip pasal demi pasal UUD 1945. Sementara Ketua DPRD yang seharusnya menjadi teladan malah tampil gagap. Gagap di lidah, gagap pula di kepala. Inilah yang membuat publik bertanya: DPRD ini lembaga legislatif atau sanggar baca yang baru belajar mengeja konstitusi?
Kejadian ini bukan sekadar soal suara yang terbata-bata. Ia melambangkan krisis wibawa DPRD Jambi. Bagaimana rakyat bisa percaya pada lembaga yang bahkan tidak bisa mempertahankan kehormatannya di depan mahasiswa? Survei LSI tahun 2023 sudah mencatat, hanya 47% publik yang percaya pada DPRD provinsi. Angka itu jelas akan semakin jatuh.
Yang menanggung malu bukan hanya Hafiz Al Fattah, tetapi seluruh DPRD Jambi. Satu orang terbata-bata, seluruh institusi ikut tercoreng. Video insiden itu beredar luas, menjadi bahan cemooh, dan memperlihatkan wajah parlemen lokal yang gagap menghadapi rakyat.
Sejarah mungkin tidak akan mengingat isi tuntutan aksi 17 September 2025, tetapi sejarah pasti mencatat bagaimana Ketua DPRD Jambi gagap di hadapan UUD 1945. Dan sejak hari itu, kata “gagap” akan melekat bukan hanya pada Hafiz Al Fattah, tetapi pada DPRD Jambi: gagap membaca konstitusi, gagap memahami rakyat, gagap menjalankan amanah demokrasi.
Oleh : Agiftya Randi Mumtazam (Kader HMI Cabang Jambi)